Letak Titik Beningku

Ku petik sekuntum embun pada fajar yang mulai pudar
Ku basuh pada wajah layuku
Meresapi beningnya
Menikmati sejuknya
Namun kaku wajah layuku tak berubah rupa
Tetap keruh berpeluh
Serupa luka melepuh pendam nanah perih seribu tahun
Padahal telah kutunggu waktu
Menunggu embun merekah di pagiku,
Namun sayang mengering sudah beningnya
tetap ku dapati layu menggugus ukiri rupaku
Kuc0ba terjang 0mbak mencari titik bening di hamparan samudera
pecah 0mbak pun menerjang
Sayang perihku kian mengerang kejang kejang dibalik rintihku
Laraku kembali
Ternyata garamnya serupa racun di raga remukku
Ringkih sudah raga ini
G0ntai melaju mengarung mencari titik bening di setiap musim
Letihku kini bawa aku pada langit
Menunggu gemuruhnya tumpahkan cinta,
Namun kaku lukaku tetap beku di wajah layuku
Begitu lama ku merenung
Mencari dan kini ku temukan titik beningku,
Ternyata titik beningku ada padaMU sang penguasa
Pencarianku kini usai sudah
berakhir pada sujud bhaktiku pada sang pencipta


Catatan Akhir bias jingga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentar menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benal